Kamis, 04 September 2014

Cara Kerja Cloud Storage



Cara Kerja Cloud Storage
sebuah sistem cloud storage hanya membutuhkan satu data server yang terhubung dengan Internet. Melalui Internet, client (pengguna komputer yang memanfaatkan layanan cloud storage) mengirim salinan file miliknya ke data server, yang kemudian mencatatnya.

Ketika ingin mengambil file miliknya, client mengakses data yang tersebut melalui interface berbasis web (sama dengan pengguna cloud Storage yang menggunakan web broswser saat mengakses aplikasi online). Selanjutnya, file tersebut dikirimkan ke komputer client atau mengizinkan client untuk mengakses, dan memanipulasi datanya di dalam server.

Biasanya, sistem cloud storage mengandalkan ratusan data server. Karena komputer sewaktu-waktu membutuhkan perawatan atau perbaikan, menyimpan data yang sama pada beberapa mesin (disebut redundancy) merupakan hal yang pasti dilakukan oleh setiap sistem cloud storage.

Tanpa redudancy, sebuah sistem cloud storage tidak menjamin client bisa mengakses data milik mereka kapan saja. Kebanyakan, sistem menyimpan data yang sama pada beberapa server dengan tipe power supply yang berbeda. Dengan demikian, client tetap bisa mengakses data mereka, meski terjadi kegagalan pada salah satu tipe power supply.

Tidak semua client dimotivasi karena kekurangan ruang penyimpanan di komputer lokal mereka. Sebagian pengguna cloud storage memanfaatkan layanan ini untuk keperluan back-up data mereka, sebagai tindakan berjaga-jaga bila terjadi kerusakan pada komputer atau media penyimpanan lokal.

Tidak ada komentar: